Pages

Minggu, 18 Maret 2012

Tanpa Judul

Ehm, di sini aku cuma mau kembali lagi ke dunia galau soal cinta. Setelah sebelumnya tentang teman (enggak deh, semuanya tentang cinta), sekarang aku akan mulai lagi menulis setiap isi hati yang tersayat pedih ini menjadi deretan-deretan kalimat panjang. Mungkin banyak yang berkomentar kalau menulis itu merepotkan. Mereka lebih banyak mengekspresikan rasa di hati mereka dengan menggambar atau sekedar menulis status gak penting di berbagai jejaring sosial. Cara setiap orang memang berbeda-beda.

Di sini aku mungkin mau sedikit mengungkit kembali masa lalu, dimana aku telah melakukan kesalahan yang otomatis merubah hidupku sampai sekarang. Ini dia.

Pernah merasa disukai seseorang, tapi kamu gak sadar? Pernah suka orang tapi dia gak sadar? Pernah merasa kalo kamu merupakan cinta sejati dari seseorang hingga akhirnya rela menunggu hingga duda/janda? Pernah tidak?

Semua manusia pasti pernah membuat kesalahan, aku salah satunya. Dulu, tepat kelas 3 SMP, aku itu suka cewek, yang menurut aku kriteria aku banget! Sampai-sampai aku pernah mau bunuh diri ketika tahu dia suka orang lain. Gila kan? Gak percaya kan? tanya deh sama saksinya (*****), pasti tau deh. Ah ya, aku gak sekelas sama dia dari kelas 7 sampai 9. Entah kenapa rasa itu gak pernah hilang. Aku bertahan walaupun aku tahu dia tidak sadar.

Setiap hari aku memandangi dia dari jauh, tanpa aku sadari bahwa ternyata ada seseorang yang memandangiku dari dekat. Iya, orang yang selama ini tidak pernah aku duga bakal mewarnai hiduku. Bakal membuat hidupku lebih berwarna. Bodohnya aku tak pernah menyadari, padahal nyaris setiap hari dia menghubungiku lewat Handphone, saling berbagai cerita, ngomongin orang, dan lain-lain. Tanpa aku sadari pula bahwa aku mungkin telah menyakiti hatinya. Aku gak pernah ngerti jalan pikiran perempuan. Bagi aku kebanyakan dari mereka itu rapuh hatinya. Seperti udara yang bakal menyebar kalau terkena tebasan sebatang ranting pohon.

Yap, penyesuaian judul dengan ceritanya baru mulai dari sekarang.

Karena aku sering berhubungan sama dia dan itu terjadi lama sekali, aku mulai ada rasa sama dia. Aku jadi suka sering berdua sama dia, ke sana kemari (bukan mencari alamat Ayu Ting-ting) keliling sekolah. Dan aku pernah akan menyatakan cinta, hanya saja masalahku masih merupakan masalah yang lama. Takut, dan tidak percaya diri. Dan akhirnya dai sudah berpacaran dengan yang lain, teman kecilnya. Ironis, memang. Entah kehidupan macam apa yang Tuhan berikan kepadaku, sampai harus menerima berjuta-juta cobaan seperti ini.

Tapi, ada satu kabar yang mengejutkan, datang dari sahabatku yang dekat sama dia. Sahabatku itu cewek, jadi pastilah saling mengerti perasaan satu sama lain. Dia nanya sama dia yang aku suka. Pertanyaan aku enggak tau apa, tapi dia cuma bilang gini:

"Dia rela mutusin pacarnya kalau kau nembak dia, Noe."

Dan aku tanya mengapa, dan kok bisa begitu, jawabannya adalah...

"Dia tu sudah suka kau lama. Dari kelas 8."

Mampus! Kelas 8! Kenal aja baru kelas 9! Gila men! Gila! Aku sempat seneng juga dengernya. Cuma, aku ini manusia dan punya perasaan. Aku gak mungkin nyakiti perasaan orang lain, apalagi pacaranya itu teman masa kecilnya. Sama aja aku berbuat dosa kan? Padahal masih banyak cewek  di dunia ini. Tapi kenapa aku gak bisa berbuat apa-apa? Sampai sekarang aku masih berteman dengan dia, cuma udah jarang banget berhubungan. Yah, mungkin ini sudah jalan takdirnya kan? Dia mungkin udah berubah pikiran, dan begitupun aku.

Sekian dan terimakasih.

Salam galau,

0 komentar:

Posting Komentar